Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai MATRIK KUALIFIKASI JABATAN PLANTER dengan 4 bidang penguasaan, yaitu :
- Budaya perusahaan (corporate culture)
- Kompetensi Teknis Pekerjaan (hardskill)
- Kompetensi Non Teknis Pekerjaan (softskill)
- Kepribadian (personal excellence)
Pada artikel ini, kita akan perdalam lagi isi dari masing – masing bidang penguasaan diatas. Penguasaan pada 4 bidang ini menjadi jaminan kesuksesan seorang planter dalam karir dan pekerjaannya.
BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)
“Orang yang berkontribusi besar bagi perusahaan memiliki peluang yang besar untuk DIPERTAHANKAN di perusahaan. Orang yang sepaham dengan perusahaan berpeluang DIBINA lebih lanjut. Dan orang yang mendapatkan kepercayaan dari perusahaan lah yang akan DIPROMOSIKAN, naik jabatan”.
Inilah kata kunci untuk terkait kemampuan dibidang Budaya Perusahaan, yang menjadi inti keberadaan kita di perusahaan yaitu ikut aturan main yang ada di perusahaan.
Budaya perusahaan menyangkut 4 aspek, yaitu :
- Filosofi dan nilai – nilai (value) yang dikembangkan oleh pendiri perusahaan (founding father), kemudian ditetapkan (internalisasi) dalam keseharian aktivitas karyawan.
- Visi dan Misi perusahaan sebagai penentu arah (guideance) dalam pengembangan perusahaan.
- Strategi bisnis pengembangan perusahaan, yang menjadi kebijakan manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan.
- Budaya kerja, berupa serangkaian aturan tentang cara beraktivitas karyawan di perusahaan.
Pemahaman karyawan terhadap keempat hal ini bisa menjadikannya “dekat” dengan manajemen dan direksi, dan tentu saja mendapat perhatian dari mereka. Untuk level top management, keempat aspek diatas menjadi persyaratan wajib untuk dipenuhi.
KOMPETENSI TEKNIS PEKERJAAN (HARDSKILL)
Kompetensi teknis pekerjaan memang sangat tergantung pada posisi kerja. Menuntut keilmuan, pengetahuan dan ketrampilan terhadap detail pelaksanaan pekerjaan.
Ada 4 aspek terkait teknis pekerjaan yang perlu dikuasai :
- Spesifikasi teknis dan tahapan pekerjaan
Jika posisi sebagai Mandor / Asisten / Askep / Manager, maka teknis pekerjaan terkait agronomis menjadi syarat wajib.
Jika posisinya sebagai krani afdeling / kasie fungsional di kantor besar (KB), maka teknis pekerjaan administrasi menjadi syarat wajib.
Syarat sunnah-nya bisa dikembangkan masing – masing perusahaan.
- Penggunaan sarana dan prasarana kerja.
Penguasaan alat bantu kerja ini menjadi wajib untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
- Penguasaan tim kerja
Tim kerja yang dimaksud bisa atasan, bisa rekan kerja, bisa bawahan dan bisa lintas unit kerja. Artinya semua pihak yang mungkin terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Anggaran Biaya
Pemahaman aspek bisnis pekerjaan menjadi wajib, yaitu berapa potensi income atau potensi penghematan yang akan diperoleh perusahaan dari aktivitas kerja yang dilakukan, baik bersifat langsung maupun bersifat tidak langsung.
KOMPETENSI NON TEKNIS PEKERJAAN (SOFTSKILL)
Kemampuan yang dimiliki manusia dapat diibaratkan sebagai Gunung Es (Ice Berg). Yang nampak di luar permukaan air ialah kemampuan Hard Skill/ Technical Skill, sedangkan kemampuan yang berada di bawah permukaan air dan memiliki porsi yang paling besar ialah kemampuan Soft Skill.
Soft skill adalah beragam kemampuan yang mempengaruhi bagaimana cara kita berinteraksi dengan orang lain, terbagi menjadi 2 aspek :
- Kemampuan softskill inter personal (berinteraksi dengan orang lain)
- Kemampuan softskill intra personal (pengelolaan diri sendiri)
Kemampuan softskill inter personal
Inter personal adalah interaksi yang dilakukan dua orang atau lebih, baik secara verbal maupun nonverbal, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan bersama.
Inter personal membahas mengenai keberadaan seseorang dalam lingkungan sosialnya, terbagi atas:
a. Kesadaran Sosial, berupa:
- pemahaman situasi dan kondisi lingkungan tempat berada saat ini
- penerimaan atas keberagaman berbagai kondisi dari masing – masing individu disekitarnya
- Keinginan untuk bergabung dengan lingkungan sosial,
b. Ketrampilan Sosial, berupa:
- Kepemimpinan, kemampuan seorang individu untuk mengendalikan sifat, kebiasaan, watak dan kepribadiannya dalam mempengaruhi kelompoknya dengan maksud mencapai tujuan yang diinginkan.
- Pengaruh/ Kewibawaan, karena kondisi bawaan atau penilaian orang atas pekerjaan sebelumnya.
- Komunikasi efektif, kemampuan untuk saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan. Kemampuan komunikasi tidak hanya sebatas berbicara, tapi hal terpenting adalah kemampuan mendengarkan.
- Sinergi, kooperatif, kerjasama tim.
Kemampuan individu untuk dapat bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat dengan mengutamakan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi atau golongan.
Kesadaran sosial dan ketrampilan sosial ini membuat urusan kita dengan orang lain menjadi lancar.
Kemampuan softskill intra personal = KEPRIBADIAN (PERSONAL EXCELLENCE)
Intra personal adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri, dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut, sering disebut kesadaran diri, terbagi atas:
a. Kemampuan mengenali identitas diri (sifat dan kecenderungan bersikap), seperti pemahaman kemampuan fisik tubuh, makanan yang disukai, tujuan dan cita – cita yang ingin dicapai, mengenal perasaan diri sendiri berupa perasaan bahagia, marah, sedih, kecewa dan lainnya.
b. Rasa Percaya diri
Kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya.
Orang yang percaya diribiasanya mempunyai inisiatif, kreatif, dan optimis terhadap masa depan, mampu menyadari kelemahan dan kelebihan diri sendiri, berpikir positif, menganggap semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya.
c. Penilaian diri
Kemampuan individu untuk menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya.
Jika seorang individu dapat menilai dirinya sendiri, maka otomatis ia akan selalu berintrospeksi sehingga dirinya akan terus berkembang untuk lebih baik.
d. Kesadaran emosi
Kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
Jika seorang mampu untuk mengendalikan emosinya maka segala urusan dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.
e. Proaktif (mandiri)
Kemampuan individu untuk bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri, karena segala perbuatan dan tingkah laku yang kita lakukan berasal dari inisiatif kita sendiri.
Kelima hal diatas mencerminkan kesadaran diri sebagai seorang Planter.
Ketika kita telah mampu menguasai aspek – aspek terkait bidang penguasaan kemampuan diatas, maka silabus kemampuan seorang planter menjadi komplit. Penilaian kinerja terbaik (Top Performace Managerial/ TPM) akan dapat dicapai dan promosi jenjang karir berada dalam genggaman.
Semoga artikel mengenai Silabus Kemampuan Seorang Planter ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Untuk diskusi dan komunikasi lebih lanjut dapat menghubungi Best Planter Indonesia.
Referensi :
- https://student.binus.ac.id/2018/01/keterampilan-intrapersonal-dan-interpersonal-dalam-soft-skill/
- https://diahanandagibran.wordpress.com/2013/06/15/softskill/
- https://dosenpsikologi.com/kecerdasan-intrapersonal