Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai SILABUS KEMAMPUAN SEORANG PLANTER. Pada artikel ini, silabus tersebut dikuantifikasi menjadi penilaian potensi yang dimiliki (kemampuan tersembunyi yang masih bisa dikembangkan) dan kemampuan aktual (dalam merealisasikan target kerja), disebut Total Kemampuan Planter (TKP) atau Total Planter Capability (TPC).

TIM PENILAIAN KEMAMPUAN PLANTER

Penilaian Total Kemampuan Planter (TKP) tidak dilakukan hanya oleh atasan saja, melainkan melibatkan beberapa pihak terkait. Setiap penilai memiliki bobot penilaian yang berbeda, seperti contoh berikut.

Penilai Bobot Nilai
Atasan langsung 35%
Atasan tidak langsung (2 tingkat diatas) 20%
Bawahan langsung 20%
Rekan kerja satu bidang 15%
Rekan kerja beda bidang 10%
Total 100%

Q : Kenapa harus melibatkan banyak penilai?

A : Tentu saja keberhasilan menyelesaikan pekerjaan bukan hanya kemampuan murni kita sendiri atau instruksi dari atasan langsung saja. Ada pihak – pihak lain yang terlibat didalamnya, biasa disebut TIM KERJA. Kesuksesan kita sangat terkait dengan dukungan dari tim kerja tersebut.

 

Q : Apakah komposisi tim penilainya fix seperti diatas atau bisa berubah? Begitu juga bobot nilainya apa bisa berubah?

A : Pasti bisa berubah menyesuaikan dengan TIM KERJA yang terlibat. Bobot nilainya pun bisa dirubah sesuai dampak (impact) yang diberikan oleh masing  -masing tim kerja terhadap kesuksesan kerja kita.

PENGELOMPOKAN (GRADE) BIDANG PENGUASAAN

Oke, kita lanjut untuk mengkuantifikasi penilaian kemampuan seorang planter.

Ada 4 bidang penguasaan yang akan dinilai beserta bobotnya, seperti contoh berikut:

Bidang Penguasaan Bobot Nilai
Budaya perusahaan (corporate culture) 20%
Kompetensi Teknis Pekerjaan (hardskill) 50%
Kompetensi Non Teknis Pekerjaan (softskill) 20%
Kepribadian (personal excellence) 10%

Kompetentsi Non Teknis Pekerjaan (softskill) + Kepribadian (personal excellece) = sikap karyawan (attitude).

Q : Kenapa budaya perusahaan atau sikap karyawan tidak dominan bobot nilainya? Bukannya ini sangat penting bagi perusahaan?

A : Karyawan bekerja di perusahaan dalam konteks bisnis, artinya bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, sehingga penyelesaian pekerjaan sesuai target yang diberikan menjadi prioritas utama.

Sikap karyawan (attitude) dengan bobot nilai 30% dari 100 point, bisa disyaratkan standar minimalnya adalah 19,5 point dari point maksimal 30. Jika dibawah 19,5 point, maka sikap karyawannya kurang baik ?

Ilustrasi pengelompokan (grade) bisa seperti berikut:

  • Kelas A : >85%
  • Kelas B : 75 – =85%
  • Kelas C : 65 – =75% à standar minimal
  • Kelas D : <=65%

Pengelompokan juga bisa dilakukan terhadap budaya perusahaan dan kompetensi teknis pekerjaan.

Bidang Penguasaan Bobot Nilai Kls A Kls B Kls C Kls D
Budaya perusahaan 20% > 17 15-=17 13-=15 <=13
Kompetensi Teknis Pekerjaan 50% >42,5 37,5-=42,5 32,5-=37,5 <=32,5
Kompetensi Non Teknis Pekerjaan 20% > 17 15-=17 13-=15 <=13
Kepribadian 10% >8,5 7,5-=8,5 6,5-=7,5 <=6,5
Total 100% >85 75-=85 65-=75 <=65

Dari contoh standar diatas, kita telah mendapatkan gambaran kemampuan karyawan secara general, apakah termasuk kelas A / Kelas B / Kelas C / Kelas D.

KONDISI KEKHUSUSAN

Kondisi kekhususan terjadi apabila minimal salahsatu dari 4 bidang penguasaan ada yang termasuk kelas D (dibawah standar minimal). Kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus dari HRD perusahaan, sekarang populer dengan istilah HCM (Human Capital Management/ Pengelolaan Aset Karyawan).

 

Nama Karyawan : Fulan bin Fulan

Jabatan : Asisten Kebun

 

Penilaian Total Kemampuan Planter (TKP)

Bidang Penguasaan AL ATL BL RKSB RKBB
  35% 20% 20% 15% 10%
Budaya perusahaan 80 75 90 75 75
Kompetensi Teknis Pekerjaan 90 85 90 85 80
Kompetensi Non Teknis Pekerjaan 70 75 90 90 90
Kepribadian 60 60 70 65 65

Keterangan:

AL = Atasan langsung

ATL = Atasan tidak langsung (2 tingkat diatas)

BL = Bawahan langsung

RKSB = Rekan kerja satu bidang

RKBB = Rekan kerja beda bidang

OLAHAN DATA PENILAIAN TIM KERJA

Bidang Penguasaan AL ATL BL RKSB RKBB Total
Budaya perusahaan 28 15 18 11,25 7,5  79,8
Kompetensi Teknis Pekerjaan 31,5 17 18 12,75 8  87,3
Kompetensi Non Teknis Pekerjaan 24,5 15 18 13,5 9  80,0
Kepribadian 21 12 14 9,75 6,5  63,3

OLAHAN DATA KEMAMPUAN PLANTER

Bidang Penguasaan Bobot Total Nilai Akhir Kelas
Budaya perusahaan 20%  79,8  16,0 B
Kompetensi Teknis Pekerjaan 50%  87,3  43,6 A
Kompetensi Non Teknis Pekerjaan 20%  80,0  16,0 B
Kepribadian 10%  63,3  6,3 D
       81,9  

Kemampuan Planter Fulan bin Fulan secara total adalah 81,9 tergolong Kelas B (warna BIRU).

Setelah didetailkan dalam 4 bidang penguasaan, ternyata KEPRIBADIAN Fulan bin Fulan adalah kelas D (warna merah).

 

Perhatian khusus dari HRD perusahaan terhadap karyawan Fulan bin Fulan adalah mengenai KEPRIBADIAN nya.

Perlakuan (treatment) yang diberikan pada Fulan bin Fulan adalah terkait dengan intra personal skill, seperti :

  • Kemampuan mengenali identitas diri
  • Rasa Percaya diri
  • Penilaian diri
  • Kesadaran emosi
  • Proaktif (mandiri)

Dengan memperbaiki / mengembangkan bidang penguasaan kepribadian ini, diharapkan Fulan bin Fulan akan makin menjadi RISING STAR di perusahaan.

Q : Sudahkan bidang penguasaan kompetensi non teknis pekerjaan (inter personal skill) dan kepribadian (intra personal skill) ini masuk dalam penilaian karyawan di perusahaan???

Semoga artikel mengenai Menghitung Potensi dan Kemampuan Seorang Planter ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Untuk diskusi dan komunikasi lebih lanjut dapat menghubungi Best Planter Indonesia.

Bagikan Artikel Menarik Ini, Pilih Platform Anda!

SILABUS KEMAMPUAN SEORANG PLANTER
KEBUN SAWIT TIDAK PERLU DIPUPUK, MUNGKINKAH?

Penulis

Friyandito