HUMUS UNTUK PERBAIKAN SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA TANAH

Semangat pagi…

Salam Planter Indonesia Hebaaat

 

Pengaruh bahan organic terhadap kesuburan tanah ada yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.

  • Pengaruh jangka pendek diperankan oleh bahan-bahan non-humus (karbohidrat, lemak dan asam amino), yang memasok hara N, P, K, Ca, Mg, S dan unsur hara mikro.
  • Pengaruh jangka panjang diberikan oleh bahan humus, untuk memperbaiki sifat fisik dan sifat kimia tanah.

 Menurut Stevenson (1994), bahan humus mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap nutrisi tanaman, yaitu

  1. Melalui penambahan N dan S kedalam struktur bahan humus selama mineralisasi atau immobilisasi.
  2. Transformasi kimia bentuk N inorganic, yaitu stabilisasi N melalui fiksasi NH4+ dan konversi NO2 menjadi N(gas) dan N2O.
  3. Pelarutan fosfat melalui kompleksaasi Ca di tanah – tanah kapuran, Fe dan Al ditanah – tanah masam.
  4. Mengurangi keracunan logam, termasuk Al pada tanah – tanah masam.

Bahan humus terbagi atas 3 jenis:

Jenis Bahan Humus Sifatnya
Asam Fulfat Berat molekul ringan, berwarna terang, larut dalam asam dan basa, paling mudah dirombak mikroba.
Asam Humat Berat molekul sedang, berwarna sedang, larut dalam basa tetapi tidka larut dalam asam, protein degradasinya mencapai 100 tahun lebih.
Humin Berat molekul tinggi, berwarna gelap, tidak larut dalam asam maupun basa, paling tahan serangan mikroba.

 

Bahan fulvat dan bahan humat dapat memcau pertumbuhan tanaman.

  • Secara langsung, karena dapat berfungsi sebagai hormon tanaman alami (seperti auksin dan giberelin).
  • Secara tidak langsung, bersifat koloidal (berukuran <0,001 mm) dan sumber KTK tanah yang lebih baik dibanding KTK liat.

 

Kapasitas tukar kation dari koloid organic dan inorganic menurut Griffin (2008).

Jenis Koloid Tanah

Kapasitas Tukar Kation (cmol kg-1)

Koloid Organik  
Humus 300
Koloid Inorganik  
Vermikulit 120
Smektit 90
Mika 25
Kaolinit 5
Oksida Hidrus 3

 

Ikatan yang dibentuk oleh bahan organic dapat dibagi atas 4 jenis:

  1. Ikatan dengan makro kation, disebut kapasitas tukar kation.

Yaitu ikatan humus dengan ion Ca, Mg, K, dimana makro kation dijerap sementara seperti spon yang bisa dilepas lagi ke larutan tanah.

  1. Ikatan dengan mikro kation, disebut khelat.

Yaitu ikatan humus dengan ion Fe, Cu, Mn dan Zn, sehingga tidak mudah tercuci atau bereaksi pada pH basa.

  1. Ikatan dengan oksida amorf, disebut buffer pH.

Yaitu ikatan humus dengan ion Fe dan Al, sehingga dapat melepaskan ikatan Ca-P pada tanah basa, atau ikatan Al-P dan Fe-P pada tanah masam. Hara P bisa masuk kedalam larutan tanah dan menjadi tersedia bagi tanaman.

  1. Ikatan dengan partikel tanah, disebut struktur tanah.

Yaitu ikatan antar partikel tanah oleh humus yang membentuk agregat tanah yang memiliki pori makro, sekaligus inti ikatan yang bersifat seperti spon.

 

Demikian artikel kali ini. Kita akan lanjutkan artikelnya dengan judul Kondisi Nitrogen didalam Tanah.

 

Salam Perubahan, Salam Pembelajar Sejati….

Artikel lainnya bisa diakses di www.bestplanterindonesia.com

Bagikan Artikel Menarik Ini, Pilih Platform Anda!

MODEL PENGEMBANGAN DIRI MANUSIA
PENTINGNYA MENETAPKAN SELANG WAKTU DALAM SATU AKTIVITAS

Penulis

Bambang