Telah menjadi pemikiran kita bersama mengenai kualifikasi yang dibutuhkan seorang Planter untuk menduduki jabatan tertentu di kebun sawit mulai dari Mandor, naik ke Asisten, di promosi ke Askep, lalu diangkat jadi Manager.

Berlaku hukum Kesempatan vs Kesiapan. Kesempatan dari perusahaan karena ada jabatan yang kosong, kesiapan dari Planter untuk bersaing secara sehat antar sesamanya untuk mengisi jabatan tersebut.

Kesiapan Planter dikelompokkan atas 4 bidang penguasaan:

  1. Budaya perusahaan (corporate culture)
  2. Kompetensi Teknis Pekerjaan (hardskill)
  3. Kompetensi Non Teknis Pekerjaan (softskill)
  4. Kepribadian (personal excellence)

 

KOMPETENSI TEKNIS PEKERJAAN (HARDSKILL)

Kemampuan teknis diperlukan saat pertama kali kerja diperusahaan, karena ada tuntutan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan. Dalam siklus pembelajaran, seseorang ada ditahap TAHU.

Saat seorang Planter masuk kebun, biasanya akan diikutkan dalam program Management Training (MT) untuk pengenalan kebun sebagai PENGETAHUAN, biasanya sesi kelas. Kebanyakan materinya adalah seputaran agronomi atau teknis pekerjaan.

 

KOMPETENSI NON TEKNIS PEKERJAAN (SOFTSKILL)

Selepas masa MT, dilanjutkan dengan On The Job Training (OJT), yaitu mencoba MEMPRAKTEKAN pengetahuan yang didapat selama MT langsung di lapangan. Di masa OJT ini, seseorang ada ditahap BISA.

Pengetahuan yang didapatkan, dipraktekan “berulang kali” dilapangan. Kadang berhasil dan kadang gagal. Uniknya, dari 10 orang peserta OJT yang melewati masa MT yang sama, ternyata hasilnya berbeda, padahal kemampuan agronomisnya relatif sama (diatas standar minimum). Berarti ada “faktor non teknis” yang mempengaruhi PROSES KERJA. Faktor non teknis inilah yang disebut kemampuan softskill pekerjaan, yaitu kondisi MAU dan TIDAK MAU, SUKA dan TIDAK SUKA, SANGGUP dan TIDAK SANGGUP.

Ketika dihadapkan pada pekerjaan yang 100% bisa dikelola, maka dipastikan tingkat keberhasilannya 100%, karena sudah bisa memikirkan alur kerjanya sesuai pengetahuan yang dimiliki.

Bagaimana dengan pekerjaan yang kemampuan kelolanya 50%?

Ada yang mengambil kesempatan ini, ada yang ragu – ragu, bahkan ada yang menolak (jika dimungkinkan). 3 pilihan ini bukan lagi didasarkan pada pengetahuan, melainkan PIKIRAN dan PERASAAN. Kemampuan softskill, adalah kemampuan mengelola pikiran dan perasaan dalam bekerja.

 

KEPRIBADIAN (PERSONAL EXCELLENCE)

Berinteraksi dengan orang lain dalam kerja, berawal dari kemampuan mengelola diri sendiri (self management), dimana semua berawal dari NIAT. Niat seseorang dalam bekerja dipengaruhi oleh kebutuhan, keinginan dan harapan, biasa disebut MOTIVASI PRIBADI. Ketika pekerjaan yang dilakukan bisa selaras dengan motivasi pribadi, maka energi yang dihasilkan akan luar biasa, siap untuk menghadapi apa saja.

Ditahap inilah diperlukan kemampuan kepribadian (personal excellence), yaitu sinergi niat bekerja dengan tuntutan kerja dari perusahaan.

Saat seseorang memutuskan untuk resign, berarti tidak terjadi lagi ikatan antara niat bekerja dengan tuntutan kerja dari perusahaan.

 

BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

Kerja diperusahaan adalah sebuah unit bisnis, artinya mampu menjamin operasional perusahaan tetap berjalan secara berkelanjutan. Simple-nya keberadaan kita diperusahaan mampu membawa keuntungan (profit) bagi perusahaan (minimal menekan losses atau efisiensi biaya).

Ketika seorang planter memutuskan untuk menerima tawaran kerja di perusahaan, artinya dia siap mengikuti aturan dan kebijakan dari perusahaan. Ketika aturan dan kebijakan perusahaan dikerjakan oleh sebagian besar karyawan, akan menjadi BUDAYA PERUSAHAAN. Walaupun owner perusahaan punya hak prerogatif terhadap karyawan 😁

Budaya perusahaan menjadi kunci untuk mempersatukan karyawan dengan berbagai latar belakang, agar bisa selaras dengan tujuan perusahaan, biasanya 3P (Profit, People, Planet).

Artinya, walaupun 3 bidang kemampuan sebelumnya (hardskill, softskill dan personal excellence) terpenuhi, sedangkan budaya perusahaan tidak terpenuhi, maka dipastikan karyawan tersebut tidak lama umurnya di perusahaan.

Jika karyawan mampu memegang teguh budaya perusahaan, dengan 3 bidang kemampuan (hardskill, softskill dan personal excellence) rata-rata keatas, maka kesempatan untuk dipromosi akan terbuka lebar. Inilah dasar dari sebuah KEPERCAYAAN yang diberikan oleh perusahaan.

Semoga artikel mengenai kualifikasi jabatan Planter ala BPI ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Maju terus Planter Indonesia Hebaaat.

Bagikan Artikel Menarik Ini, Pilih Platform Anda!

PROYEK KERJASAMA LEMBAGA PELATIHAN RETOOLING BEST PLANTER INDONESIA
MATRIK KUALIFIKASI JABATAN PLANTER ala BPI (Jabatan Manager, Asisten, MT dan Mandor)

Penulis

Bambang