Bekerja disektor perkebunan khususnya industri kelapa sawit masih menjadi primadona bagi banyak siswa lulusan SMA/ SMK sederajat dan mahasiswa kampus D3/ D4/ S1. Bisnis perkebunan sawit relatif stabil di tengah gonjang ganjing kondisi ekonomi Indonesia bahkan dunia.
Kebutuhan seorang planter muda terus ada setiap tahunnya. Dengan luasan sawit sekitar 16 juta hektar, dibutuhkan sekitar 23.000 orang Asisten Afdeling (rasio 1 : 700). Setiap tahunnya ada perubahan kebutuhan Asisten karena promosi (naik jabatan menjadi Askep) atau mengundurkan diri atau pensiun atau meninggal dunia sekitar 1-3%, artinya ada kebutuhan 230 – 690 orang Planter baru setiap tahunnya. Untuk pembukaan lahan baru saat ini sedang di stop sesuai regulasi pemerintah. Jika ada pembukaan lahan baru, maka makin bertambah lagi kebutuhan Asisten.
Kesempatan untuk bekerja di perkebunan sawit sangat terbuka lebar. Dimana ada gula di situ ada semut, pepatah inilah yang mencerminkan peluang untuk bekerja di perkebunan sawit. Tentu saja banyak pelamar lain yang ingin bekerja di perkebunan sawit, sehingga persaingan menjadi semakin ketat. Hanya mereka yang memenuhi persyaratan perusahaan yang bisa diterima menjadi karyawan.
Untuk memenuhi persyaratan perusahaan perlu perjuangan, tidak asal mengirimkan lamaran kerja, apalagi surat lamaran kerja dan riwayat hidupnya all for one (satu dokumen untuk semua perusahaan). Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pelamar. Sering juga all for one untuk all position, yaitu apa pun posisi yang dilamar, redaksional di dokumennya tetap saja. Alhasil, gagal dalam seleksi administratif perusahaan.
Memenuhi persyaratan perusahaan perlu mempelajari kebiasaan kerja di kebun sawit. Supaya tidak kaget (shock mind) ketika mengetahui “Spartan†kerja di kebun. Hanya orang – orang dengan tekat kuat, disiplin ketat, kepatuhan, gagah-berani, tangguh, tak kenal menyerah, yakin dan percaya diri sepenuhnya yang sanggup bekerja di kebun. Kenapa bisa begitu?
- Areal kerja yang luas +/- 700 Ha.
- Mengomandoi banyak orang +/- 80 orang, belum termasuk keluarga pekerja. Dalam bekerja Asisten akan dipengaruhi oleh pengawas (mandor dan krani).
- Mengurus banyak hal dalam satu waktu, misalnya terkait teknis pekerjaan, terkait kondisi karyawan, terkait perumahan dan fasilitasnya, terkait peralatan kerja, terkait ketersediaan dana, dan banyak hal lainnya. Walaupun untuk mengurus semuanya dibantu oleh unit kerja lain, perlu koordinasi.
- Waktu kerja 24 jam, walaupun ada jam kerja normal, tapi tuntutannya adalah penyelesaian pekerjaan harian. Selama pekerjaan belum selesai, maka wajib diselesaikan tidak pandang waktu lagi.
- Mengelola aset perusahaan yang nilainya mencapai 100 Milyar
Pertanyaannya, siapakah yang akan dipilih dan dipercaya perusahaan untuk menjadi Asisten Afdeling ?
Sumber: Abdul Hamdan Nasution, 2019
Ada 5 filosofi menjadi seorang Planter
- BERBADAN SEHAT sebagai modal utama
Kerja di kebun = kerja di lapangan, minim fasilitas pendukung kenyamanan, semua kebutuhan disiapkan mandiri. Haus = bawa botol minum, lapar = bawa bekal makanan, panas = pakai topi, hujan = bawa mantel/ jas hujan, lahan semak sulit lewat = bawa parang untuk bersihkan jalan, capek ingin istirahat = cari posisi yang nyaman di bawah pohon. Sudahkan punya stamina dan badan yang sehat?
- BEROTAK BISNIS, biaya murah laba melimpah.
Tambah karyawan = tambah keuntungan = efisiensi biaya operasional. Artinya karyawan tersebut haruslah menguasai teknis pekerjaannya, terampil bahkan ahli di pekerjaannya. Minimal saat perekrutan terlihat antusiasme pelamar terhadap pekerjaan, keingintahuan lebih dan semangat untuk mau belajar. Sudah terpikir untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan?
- BERMATA BAGAIKAN ELANG, jeli melihat kebun yang tidak normal.
Mengetahui kebun yang tidak normal perlu insting yang dilatih, perlu pengalaman dan hukum sebab akibat. Ini terjadi disebabkan oleh ini, untuk mengatasinya maka dilakukan hal ini. Bahasa populernya adalah “kepedulianâ€. Seberapa peduli terhadap kondisi di sekitarnya saat ini?
- BERHATI LEMBUT BAGAIKAN SALJU, menghadapi karyawan dan lingkungan. Bahasa populernya adalah empati pada karyawan dan ramah lingkungan. Butuh kemampuan komunikasi yang baik dan keluwesan dalam berinteraksi, tidak baper (bawa perasaan), tidak moody (perasaan yang sering berubah ubah). Pegangannya adalah berpegang teguh terkait prinsip, mau mengalah terkait selera. Sudah bisa mengalah untuk menang?
- BERKAKI BAJA, mampu menelusuri bukit, lembah dan rawa. Terkait dengan penguasaan teritorial +/- 700 Ha (= 7 km x 1 km), artinya sehari minimal jalan kaki sejauh 7 km. Sanggup?
Jika 5 filosofi seorang planter di atas sudah bisa dipahami dengan baik, dan diuji coba dalam keseharian saat ini, silakan lanjutkan untuk berjuang menjadi seorang Planter Muda.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Menjadi amal Jariyah bagi penulis.
Aamiin.