Dalam produksi sawit ada 2 hal utama yang mempengaruhinya, yaitu ketersediaan buah sawit di pohon (teknis budidaya) dan pengelolaan untuk memanen buah dipohon (manajemen panen). Artikel ini fokus membahas mengenai pemanenan sawit sampai buah diterima dipabrik atau tempat penjualan buah.

Realisasi Produksi dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu:

  1. Ketersediaan buah dipohon (= teknis budidaya).
  2. Adanya pekerja (workers) yang mengambil buah (= manajemen pekerja).
  3. Adanya alat angkut buah (transportation) dari tempat pengumpulan hasil (TPH) ke pembeli buah (= manajemen angkutan).
  4. Dukungan sarana jalan (infastructure) untuk bisa dilewati alat angkut buah (= manajemen infrastuktur).

Poin 2, 3, 4 disebut manajemen panen (harvesting management). Jika point 2, 3, 4 bisa dikelola dengan baik artinya 100% buah yang ada dipokok sawit bisa dijual ke pembeli buah.

A. MENGELOLA PEKERJA

Pekerja adalah manusia sama seperti kita, mengelolanya butuh pikiran, butuh perasaan dan butuh tindakan.

  • Mengelola pikiran = diajak bicara dan diskusi.
  • Mengelola perasaan = didengarkan keluh kesah dan beban hidupnya.
  • Mengelola Tindakan = dipenuhi kebutuhan hidupnya.

Selama pekerjanya jujur, bertanggung jawab, berkemampuan dan mau terbuka dengan pemilik kebun, selalu ada jalan untuk semua  kondisi yang terjadi.

B. MENGELOLA ANGKUTAN

Angkutan buah (misalkan: truk) adalah alat bantu kerja, yang keberadaannya membantu pelaksanaan kerja, mempercepat waktu kerja, mengurangi biaya, dan memperbanyak volume hasil kerja. Dalam operasional angkutan buah, haruslah diperhatikan umur ekonomis sparepart (untuk perawatan atau service), kemampuan maksimal alat (daya guna), dan cara penggunaan  alat (daya pakai). Sebisa mungkin, satu alat dipegang oleh satu supir yang bertanggung jawab penuh terhadap operasional dan perawatan alat angkutan.

C. MENGELOLA INFRASTRUKTUR

Infrastruktur adalah fasilitas umum yang digunakan secara bersama, seperti jalan dan jembatan. Dalam perawatannya dilakukan secara bersama-sama juga, seperti dengan iuran rutin berdasarkan tonase angkutan buah atau berdasarkan ritase buah. Kapasitas angkutan disesuaikan dengan daya dukung jalan agar jalannya awet. Ada baiknya semangat gotong royong kembali digaungkan dalam merawat fasilitas umum milik bersama ini.

Semoga bermanfaat  bagi kejayaan sawit Indonesia.

Bagikan Artikel Menarik Ini, Pilih Platform Anda!

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUAH SAWIT
MANAJEMEN WAKTU

Penulis

Friyandito